Reverse Osmosis


Reverse Osmosis 

Reverse Osmosis adalah metode pengolahan air yang menggunakan membrane. Karena Filter Membrane  memiliki pori – pori yang kecil, selain berkurangnya sebagian besar mineralogi, juga akan menghilangkan mikrobiologi dan virus.
Pengertian reverse osmosis adalah proses osmosis dengan arah terbalik. Secara alami proses osmosis adalah proses aliran air yang bergerak dari larutan garam rendah ke larutan garam konsentrasi tinggi. Sedangkan pada reverse osmosis, larutan garam dengan konsentrasi tinggi bergerak mengalir ke konsentrasi rendah.  Pemaksaan ini karena adanya pompa bertekanan tinggi, yang memaksa arah aliran.  Selanjutnya isitlah inilah menyebutnya dengan yang  “reverse” (kebalikan).
Beberapa Sistem Reverse Osmosis menggunakan sumber air bakunya yaitu : 
RO air tawar, RO air payau dan RO air laut.
Pada proses reverse osmosis water filter ini mengenal istilah Recovery dan rejection.    Pada umumnya konsentrasi rejection dari membrane atau sistem reverse osmosis water treatment adalah bekisar 98 – 99%.  Ini artinya 98% mineral dalam air akan hilang, yang tersisa hanya 2%.  Sehingga apabila kita ingin mengasumsikan berapa nilai TDS hasil, maka jawabnya adalah 2% dari TDS air bakunya.
Komponen/ Bagian dari Sistem Reverse Osmosis.
Prefilter berfungsi untuk melindungi membran RO dari endapan partikel atau lumpur. komponen prefilter umumnya menggunakan ukuran filter 20-inch dengan micron rating 5-micron. lakukanlah pegantian prefilter  secara berkala 1 – 2 bulan sekali, Jangan melakukan pencucian prefilter cartridge, karena di khawatirkan ada struktur yang rusak akan terlepas, akhirnya menutup permukaan membrane RO.
Solenoid Shut–Off Valve berfungsi untuk menutup aliran air pada saat reverse osmosis water tidak berfungsi.  Solenoid ini sangat berperan ketika sumber air baku mempunyai tekanan, sehingga apabila sudah tidak berfungsi aliran air baku akan menutupnya. Solenoid akan terkoneksi dengan system electronic control, sehingga fungsinya akan bekerja secara otomatis ketika mesin reverse osmosis water filter ini berhenti bekerja.  Shut-Off ini biasanya berbahan material PVC, Brass, SS – 304, SS – 316.
Low Pressure Switch berfungsi untuk memberikan sinyal ke panel electronic control, apabila terjadi tekanan aliran air yang rendah.  Tujuannya agar bilana tekanan air yang rendah, maka pompa booster akan mengalami kerusakan.  Hampir sebagian besar pompa booster bersifat “positive suction”, artinya akan berfungsi baik dan normal pada tekanan air input yang positive. Kondisi air habis atau prefilter yang kotor, akan menyebabkan rendahnya tekanan air.  Pada kondisi ini akan menyebabkan fungsi low pressure switch bekerja, dan mengirimkan signal untuk memberhentikan reverse osmosis water filter system.
Pompa bertekanan tinggi berfungsi untuk mentransfer air baku dengan memberikan tekanan pada membrane RO.  Pompa yang digunakan akan menghasilkan tekanan antara 150 – 200 psi. umum tipe pompa yang digunakan type multistage.
Membrane Reverse Osmosis adalah kunci dari reverse osmosis water system. Jenis membran RO ini adalah semipermeabel, yang di desain untuk menghilangkan berbagai macam kontaminan yang berhubungan dengan mineralogi dan mikrobiologi.
Concentrate Valve sangat penting dalam mengatur tekanan air untuk membrane.  Concentrate valve letaknya setelah Vessel Pressure  RO dan menempatkannya pada pemipaan tekanan tinggi. Pada RO filter, menggunakan concentrate valve yang terbuat dari stainless steel SS – 304 atau SS – 316.  Serta melakukan pengaturan tekanan hanya sekali pada saat di awal pemasangan.