Industri berbasis kelapa sawit merupakan investasi yang relatif
menguntungkan, namun demikian perlu diperhatikan pula beban pencemaran yang
ditimbulkan bila tidak dilaksanakan dengan baik. Setiap ton tandan buah segar
yang diolah menghasilkan limbah cair sekitar 50% dibandingkan dengan total
limbah lainnya, sedangkan tandan kosong sebanyak 23% (Sutarta et al,
2000). 1 ton Crude Palm Oil (CPO) menghasilkan
limbah cair sebanyak 5 ton dengan BOD 20.000 - 60.000 mg/l.
Limbah
yang dihasilkan PKS (Pabrik Kelapa Sawit) ada yang berupa limbah padat dan
limbah cair. Limbah padat berupa cangkang dan fiber digunakan sebagai bahan
bakar boiler atau coir mesh dan tandan kosong dimanfaatkan kembali sebagai
mulsa (pupuk bagi tanaman). Limbah
cair yang dihasilkan harus mengikuti standard yang sudah ditetapkan dan tidak
dapat dibuang/diaplikasikan secara langsung karena akan berdampak pada
pencemaran lingkungan. Parameter yang menjadi salah satu indikator kontrol
untuk pembuangan limbah cair adalah angka Biological Oxygen Demand (BOD). Angka
BOD berarti angka yang menunjukkan kebutuhan oksigen. Jika air limbah
mengandung BOD tinggi dibuang ke sungai maka oksigen yang ada di sungai
tersebut akan terhisap material organik tersebut sehingga makhluk hidup lainnya
akan kekurangan oksigen. Sedangkan angka Chemical Oxygen Deman (COD) adalah
angka yang menunjukkan suatu ukuran apakah dapat secara kimiawi dioksidasi.
Fungsi dari pengolahan limbah (effluent treatment) adalah untuk menetralisir
parameter limbah yang masih terkandung dalam cairan limbah sebelum
diaplikasikan (land aplication).
Sesuai peraturan Kementrian Lingkungan Hidup Syarat Baku Mutu Limbah Cair Industri PKS (Pabrik Kelapa Sawit) yang dapat dialirkan ke lingkungab adalah : BOD 100mg/liter, COD 350mg/liter, Minyak dan lemak 25
mg/liter, dan pH 6-9.
Limbah Cair Kelapa Sawit berasal dari kondensat, stasiun klarifikasi dan hidrocyclon atau yang lebih dikenal dengan istilah Palm Oil Mill Effluent (POME) merupakan sisa buangan yang tidak bersifat toksik (tidak beracun), tetapi memiliki daya pencemaran yang tinggi karena kandungan organiknya dengan nilai BOD berkisar 18.000- 48.000 mg/L dan nilai COD berkisar 45.000-65.000 mg/L.